Tuesday, December 20, 2016

DISKUSI BELAJAR MEMBACA


Fotografi bukan hanya menyoal kegiatan memotret, teknis kamera, ataupun hal-hal mekanis, ada satu hal yang mungkin belum begitu familiar untuk para pembuat ataupun penikmat fotografi yaitu “membaca foto”. Foto sebagai alat rekam visual yang bekerja mekanis merupakan salah satu bentuk cara untuk berkomunikasi melalui visual dua dimensi. Sejak ditemukan alat rekam bernama kamera, setiap foto memiliki pesan, meskipun pesannya tersembunyi dari balik citra fotgrafis yang ditampilkannya. Oleh karena itu, fotografi masuk dalam lingkaran seni dokumentasi yang menjadi bagian dari kegiatan pengarsipan.

IROCKUMENTARY.CLUB sebagai portal arsip dokumentasi budaya musik Indonesia bekerjasama dengan The Photobook Club Jakarta mengajak para pembuat dan penikmat foto untuk bersama-sama mengembangkan budaya visual literasi dengan ngobrol santai sharing seputar pemembacaan foto yang dikemas di program "BELAJAR MEMBACA".

Kegiatan "Belajar Membaca" ini akan berlangsung bertahap setiap bulannya dan pada pertemuan pertama, Ridzki Noviansyah dari The Photobook Club Jakarta akan memantik untuk berbagi pengalamannya dalam membaca buku-buku karya foto.

Monday, December 12, 2016

OUR FOUNDER AGUNG HARTAMURTI FEATURED ON THIRD EYE SPACE

Sebagai sebuah creative commercial space, Third Eye Space punya concern pada edukasi mengenai industri kreatif. Concern ini membuat mereka untuk membuat sebuah kanal Youtube sebagai media "propaganda"-nya. Third Eye Space Youtube Channel membahas segala isu mengenai industri kreatif, terutama fotografi komersil di Indonesia. Mereka mengutamakan pembahasan melalui opini dan diskusi oleh sesama pelakunya.

Pada edisi kali ini, founder IROCKUMENTARY.CLUB berkesempatan menjadi target operasi dari Third Eye Space, selamat menyaksikan. Semoga terinspirasi :p

Saturday, October 1, 2016

KONTRIBUTOR IROCKUMENTARY.CLUB RAIH HIBAH YAYASAN KELOLA

Muhammad Farid Wajdi adalah fotografer muda lulusan Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin. Walau profesinya kini dengan program studinya jauh berbeda, Farid punya berbagai pengalaman di bidang fotografi, baik media maupun untuk musik tur. Pada 2013, Farid menjadi fotografer untuk koran Tempo dan menjadi official fotografer untuk tur musik Melismatis bertajuk Finding Moon Tour. 2014, ia menjadi studio manager Epic Photo Company, sekaligus terlibat sebagai pengajar muda di Akademi Berbagi Makassar. Saat ini, Farid menjadi kontributor untuk Irockumentary.club.

Pada pameran Rethinking Local Heroes yang digelar di Rumata’ Artspace 2-8 Oktober 2016 mendatang, Farid akan memamerkan sebuah foto instalasi mengenai pemaknaan ulang atas pahlawan Bone, Aru Palaka. Rethinking Local Heroes merupakan pameran yang berangkat dari pertanyaan-pertanyaan serta identifikasi atas pahlawan lokal yang ada di Sulawesi Selatan. Alih-alih memberikan karya presentasi, Farid akan menawarkan interpretasi yang lebih personal, membawa nuansa kebaruan atas Aru Palaka. Pameran ini merupakan pemenang Hibah Cipta Perdamaian yang dikerjakan kolektif oleh seniman Abdi Karya bersama Akbar Zakaria dan Kemal Putra. Juga terselenggara atas dukungan Yayasan Kelola dan Kedutaan Besar Denmark, serta atas kerjasama dengan Rumata’s Art Space dan Revius Webzine.