Photo: Haviz Maulana |
Phodiography merupakan reka-reka istilah dari penggabungan dua kata, photo dan audio. Phodiography bukanlah sebuah genre atau term baru dalam fotografi. Istilah ini muncul secara spekulatif atas penggabungan dua unsur visual dan audio. Dalam konteks ini, foto sebagai unsur visual dan musik sebagai unsur audio. Reka-reka istilah inilah yang kemudian diolah menjadi sebuah konten segar untuk dihadirkan di IROCKUMENTARY.CLUB.
IROCKUMENTARY.CLUB adalah portal digital fotografi
musik/panggung yang mencoba mendokumentasikan dan mengarsipkan budaya
musik yang terbangun di Indonesia khususnya. Secara budaya, musik
mendefinisikan “semangat jaman”, khususnya bagi generasi muda. Musik
juga menjadi pemicu dalam membangun mood. Oleh karena itu musik adalah salah satu medium yang mampu membuka distorsi akan “PENGGAMBARAN” yang bebas.
Dengan asumsi tersebut, IROCKUMENTARY.CLUB melalui program Phodiography mencoba membuka wahana baru dalam konteks fotografi yang menantang siapapun untuk bercerita melalui rentetan foto (photo story) yang terbangun secara personal dalam menginterpretasikan musik/lagu yang didengar/disukai.
Phodiography berusaha
memecah ‘kebosanan’ atau ‘kebuntuan’ berimajinasi para fotografer musik,
yang tidak melulu menampilkan seputar kehidupan panggung, namun
menampilkan “eksplorasi liar” atas imajinasi fotografer yang terbangun
atas musik/lagu yang mereka dengarkan. Namun perlu diperhatikan, Phodiography ini bukan semata ilustrasi visual pendukung musik/lagu, melainkan membuka ruang diskusi ke publik melalui visual storytelling atas daily life seseorang dalam bentuk karya foto yang lebih personal dan intim untuk membahasakan youth culture yang disemangati oleh musik.